0

Ada gemuruh di negeri yang entah,
mungkin di laut, mungkin juga di darat,
gemuruh yang menguncang jantungku.
Darah berdesir, kaget,
lalu kucar-kacir berlari mencari lorong-lorong untuk sembunyi
dalam nadi.

Jauh dalam mataku
ada yang gugur,
sedangkan di batang tenggorok
ada yang tersendat menahan teriak.
Aku terpaku seperti tiang-tiang listrik
menunggu sebuah keputusan.

Tanpa aku sadari
Tuhan telah menginjak ujung jari kakiku.

Kampungdalam, 06122014


Post a Comment

 
Top