0
kita bukan hanya darah yang terpisah, tetapi kita adalah jiwa yang sama. dari tembok-tembok yang kita ukir menjadi sebuah ramalan, dimana senyum kita telah menunggu di sana. berpeganglah, berpeluklah, tersenyumlah dan menangislah. saat kita tak bisa lagi menyebut satu sama lain, di situ baru kita mengerti arti dari perjuangan. kawan.

Post a Comment

 
Top