0

Rindu Dibelah Tujuh
:selamat ultah me

sudah tujuh hari ini
aku memikirkan kepergianmu
menangisi tahun-tahun kita yang lalu
menyesali segala duka dan bahagia

di malam
di rumpun rambutmu
yang menjalar seperti ombak itu
telah mengikat kedua kaki
dan tanganku
lalu
mengaramkan tubuhku
ke liang rindu yang dalam

di malam
di rumpun rambutmu
hatiku tersangkut di sana
ya, segala duka dan bahagia
nestapa dan lara

sudah tujuh hari ini
aku memikirkan kepergianmu
terkenang pula kemiskinan
yang mati di tenggorokanmu
mencekik segala

di siang
di kerling matamu yang binar
yang jernih melebihi air laut
aku ingin menyelami

di siang
di kerling matamu yang binar
sepanjang mengenang pulang
sejauh itu juga aku teringat
tahun-tahun kita yang telah hilang

kutahu kau
telah pandai membaca rindu
yang bertunas di rambut dan mataku
sajak-sajak ini
akan menjadi saksi
bahwa siang dan malam itu
sakral
dan matahari
adalah janji

Lubuk Begalung, 06052014


Post a Comment

 
Top