Motor Cycle

Mari kita berpacu melewati batas diri<br /> pada jalan lengang yang panjang<br /> jangan teriakkan apapun kecuali<br /> kentut yang melolong panjang dalam perut<br /> kecepatan angin adalah darah yang mengalir dalam nadi<br /> kita pacu detak jantung dengan melihat arah perhentian<br /> dengan nafsu seperti orang sedang onani.<br /> <br /> Padang, 2017

Motor Cycle

Mari kita berpacu melewati batas diri pada jalan lengang yang panjang jangan teriakkan apapun kecuali kentut yang melolong panjang dalam ...

Read more »

Kepada Laut

Kepada laut yang menyimpan berjuta kubit garam<br /> hendaknya kami harus bagaimana menyikapi teror<br /> dan "perang" ideologi di media sosial<br /> Apakah kauharus datang dengan bergunung-gunung ombak<br /> seperti yang telah terjadi pada akhir Desember 2004 lalu?<br /> <br /> Kepada laut yang menjaga bumi tetap tenang<br /> dengarlah ketakutan kami dari pagi sampai pagi selanjutnya<br /> bahkan di tempat tidur pun kami merasa terancam<br /> dalih-dalih keagamaan yang menentukan surga dan neraka<br /> menjadi mimpi anak-anak kami yang masih balita<br /> sementara susu bubuk dan vitamin belum terpenuhi<br /> penyakit mencret, campak, penis kecil, kepala besar,<br /> gigi busuk dan kusta sangat dekat dengan kami.<br /> <br /> Kepada laut yang menjaga seribu juta ikan dan karang<br /> kami adalah spesies langka yang telah mengganti arah kiblat<br /> jika dahulu kami beribadah ke rumah Tuhan<br /> kini kami beribadah cukup dengan mengingat nama Tuhan saja<br /> dan air mata kami akan tumpah sepanjang sungai Nil.<br /> <br /> Demi roh kudus yang besemayam di tengah samudra<br /> juga doa-doa kami yang telah bergaram ini<br /> bentuklah kami kembali menjadi manusia<br /> dengan menenggelamkan kota-kota yang berada dalam dada kami<br /> <br /> Padang, 2017<br /> <br /> <br />

Kepada Laut

Kepada laut yang menyimpan berjuta kubit garam hendaknya kami harus bagaimana menyikapi teror dan "perang" ideologi di media sos...

Read more »

Sajak Jantan kepada Betinanya

Sejak kita sudah satu kandang<br /> makan rumput yang sama banyak<br /> minum dalam panci yang sama tinggi<br /> asap dari rumput kering yang menyerupai asap vape<br /> membunuh, tungau dan nyamuk yang sedang bercinta<br /> di bahu kita dengan erangan semesra burung murai.<br /> <br /> Aku tak lagi mimpi buruk<br /> sebab burung hantu yang menjelma bulan purnama itu<br /> telah mati sakit hati ketika melihat kita<br /> mengulum lidah saat malam sedang buta.<br /> <br /> Demi tungau yang terus mengerang<br /> lebih baik mati berkalang tanah<br /> daripada tidak mendapatkan apa-apa darimu.<br /> Sebab mencintaimu adalah keinginan mati bersama<br /> dan ini sudah aku catat sejak dalam kandungan<br /> bahkan jauh sebelum itu.<br /> <br /> Siapa yang dapat membaca nasib<br /> selain Tuhan juga yang memberi segala kesempatan<br /> di tengah malam buta ini.<br /> <br /> Padang, 2017<br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br />

Sajak Jantan kepada Betinanya

Sejak kita sudah satu kandang makan rumput yang sama banyak minum dalam panci yang sama tinggi asap dari rumput kering yang menyerupai as...

Read more »

Kolam Renang

Kita berenang dari laut ke kubangan babi betina<br /> yang baru saja dilubangi pejantannya<br /> dengan pakaian bikini atau celana sependek bara api<br /> kita menyelami kedalamannya<br /> sehingga kita lupa bagaimana cara mendapatkan udara.<br /> <br /> Padang, 2017

Kolam Renang

Kita berenang dari laut ke kubangan babi betina yang baru saja dilubangi pejantannya dengan pakaian bikini atau celana sependek bara api ...

Read more »

Angin

Selintas saja kauhembuskan<br /> rasa sejuk yang dingin<br /> di pangkal dadaku<br /> yang rata.<br /> Tak kausisakan apa-apa<br /> kecuali rasa ingin<br /> mengulangi yang telah terjadi.<br /> <br /> Padang, 03052017

Angin

Selintas saja kauhembuskan rasa sejuk yang dingin di pangkal dadaku yang rata. Tak kausisakan apa-apa kecuali rasa ingin mengulangi ya...

Read more »

Sekerat Puisi

Sekerat puisi<br /> cukup untuk berdua.<br /> Sekerat kata<br /> kita jadikan anak kita.<br /> <br /> Padang, 2017

Sekerat Puisi

Sekerat puisi cukup untuk berdua. Sekerat kata kita jadikan anak kita. Padang, 2017

Read more »

Jalan

Jalan beraspal<br /> panas menusuk matahari<br /> angin tiada hendak singgah<br /> hanya kupu-kupu<br /> yang sanggup terbang<br /> di antara jalan yang gersang<br /> tanpa daun-daun dan pohon.<br /> <br /> Jalan itu tetap lurus juga<br /> berliku. Ada misteri di sana<br /> pasal kematian yang masih tersembunyi.<br /> Tetapi hanya kupu-kupu<br /> yang mampu melewati jalan itu.<br /> <br /> Padang, 2017

Jalan

Jalan beraspal panas menusuk matahari angin tiada hendak singgah hanya kupu-kupu yang sanggup terbang di antara jalan yang gersang tan...

Read more »

Stasiun

Jika aku kereta tua berkarat<br /> maka engkau adalah stasiun perhentianku.<br /> Mengeluhkan segala sakit dan penat<br /> encok dan pegal di setiap sendi.<br /> Sayang, jangan pernah tinggalkan aku<br /> di jalan sepi ini<br /> sebab matahari begitu panas menyengat<br /> kulit punggungku.<br /> <br /> Padang, 26042017<br /> <br /> <br />

Stasiun

Jika aku kereta tua berkarat maka engkau adalah stasiun perhentianku. Mengeluhkan segala sakit dan penat encok dan pegal di setiap sendi....

Read more »

Jejak

Gedung-gedung tumbuh melebihi pohon kayu<br /> kayu-kayu hangus menjadi abu industri<br /> berita-berita yang dikabarkan di koran-koran<br /> "tidak bisa" dijadikan referensi.<br /> <br /> Kita takut dengan keterbatasan,<br /> kemiskinan menjadi alasan<br /> untuk tidak membaca.<br /> <br /> Padang, 03032017<br /> <br />

Jejak

Gedung-gedung tumbuh melebihi pohon kayu kayu-kayu hangus menjadi abu industri berita-berita yang dikabarkan di koran-koran "tidak b...

Read more »

Jejak Orang Datang

Jejak orang datang tertinggal di rumah kami<br /> sisa-sisa cerita turut ikut tertinggal pula<br /> di bibir gelas bekas minumannya<br /> ada bibir yang terluka.<br /> <br /> Padang, 2017

Jejak Orang Datang

Jejak orang datang tertinggal di rumah kami sisa-sisa cerita turut ikut tertinggal pula di bibir gelas bekas minumannya ada bibir yang te...

Read more »

Jalan Tunggulitam Lewat Tengah Malam

Lewat tengah malam di jalan Tunggulitam<br /> bersama kawan lama<br /> sambil cerita kampung halaman<br /> yang sudah lama kami tinggalkan.<br /> <br /> Jarak antara kami dan waktu<br /> sejauh bentangan tangan.<br /> Tapi kawanku malam itu<br /> seakan mengajak aku<br /> pulang ke masa dulu.<br /> <br /> Lupa kami kopi yang sudah dipesan<br /> di bungkus dalam plastik setengah kolian<br /> lupa kami malam menerkam ubun-ubun.<br /> <br /> Kami terus jalan kaki sambil cerita<br /> sesekali kikik kami nyaring meringkik<br /> sesekali kendaraan roda dua atau bentor<br /> lewat dan menawari tumpangan: sewa.<br /> Kami tidakkan.<br /> <br /> Jalan Tunggulitam lewat tengah malam<br /> bersama kawan lama<br /> lupa kami bahwa jarak tempuh satu setengah jam<br /> telah menguliti tapak kaki kami.<br /> Lupa kami bahwa<br /> alamat yang kami tuju<br /> ternyata salah.<br /> <br /> Padang, 27032017

Jalan Tunggulitam Lewat Tengah Malam

Lewat tengah malam di jalan Tunggulitam bersama kawan lama sambil cerita kampung halaman yang sudah lama kami tinggalkan. Jarak antara ...

Read more »

Pelabuhan Haloban

Pelabuhan Haloban<br /> penyambung lautan dan daratan<br /> menyambut orang datang dan merantau<br /> saksi air mata dan harapan.<br /> <br /> Tapi mengapa kapal-kapal itu<br /> enggan bersauh?<br /> <br /> Padang, 2017

Pelabuhan Haloban

Pelabuhan Haloban penyambung lautan dan daratan menyambut orang datang dan merantau saksi air mata dan harapan. Tapi mengapa kapal-kapa...

Read more »

Bab II

Laut itu adalah air mata Bunda yang tertumpah<br /> perahu-perahu yang pergi bertahun<br /> adalah usia yang tak pernah kembali<br /> menyelami kesunyian di ujung langit.<br /> <br /> Pulau itu adalah jejak Bunda yang tertinggal<br /> dengan pasir yang hampir habis dikikis abrasi.<br /> <br /> Sementara ayah berbaring menahan sakit<br /> di bawah karang lautan.<br /> <br /> Padang, 2017<br /> <br />

Bab II

Laut itu adalah air mata Bunda yang tertumpah perahu-perahu yang pergi bertahun adalah usia yang tak pernah kembali menyelami kesunyian d...

Read more »

Bab I

Singa yang kaumasukkan dalam mulutmu<br /> belum juga sampai pada liang lambung. Itu sebabnya<br /> binatang itu mengaum-ngaum,<br /> meminta seekor betina.<br /> <br /> Betina si induk tua<br /> yang telah menghasilkan berlusin-lusin anak<br /> dengan puting susu bergelantungan<br /> delapan biji.<br /> Empat kiri empat kanan.<br /> <br /> Kesukaannya<br /> memakan muntahnya sendiri<br /> atau berguling-guling di kubangan<br /> yang airnya muncrat dari kelamin sendiri.<br /> <br /> Kaulah singa pejantan itu<br /> yang merindukan seekor babi betina.<br /> <br /> Padang, 24022017<br /> <br /> <div> <br /></div>

Bab I

Singa yang kaumasukkan dalam mulutmu belum juga sampai pada liang lambung. Itu sebabnya binatang itu mengaum-ngaum, meminta seekor betina...

Read more »

Kepada Anakku

<i>:Mirza</i><br /> <br /> Ketika engkau dipangku ditimang<br /> seluas langit dan bumi kasih-sayang<br /> tertumpah pada dirimu.<br /> Batu-karang yang senjang<br /> rumput laut yang hijau<br /> kami nyanyikan kepadamu<br /> di kala engkau mengembang tangis.<br /> <br /> Bukan hanya kasih-sayang Bunda<br /> sepanjang jalan, cinta kami juga<br /> melimpah bagai pasang sedang naik.<br /> <br /> Nasib dan takdir tidak jauh beda, Anakku<br /> seperti engkau menyebut kata<br /> "Perak" dan "Berak"<br /> memilih atau dipilih<br /> adalah sifat yang dikaruniakan oleh Tuhan,<br /> tapi yang namanya kodrat<br /> tak bisa dielak.<br /> <br /> Anakku, di sinilah akhirnya<br /> pilihan harus ditentukan<br /> walaupun dengan hati merintih.<br /> Pergilah, Anakku, pergilah<br /> batu-karang di sana tidak senjang<br /> rumput lautnya juga sangat hijau.<br /> <br /> Bernyanyilah di waktu laut sedang tenang<br /> dan datanglah ketika hati dalam damai.<br /> Ingatlah kepergian ini<br /> seperti engkau mengingat jalan pulang.<br /> <br /> Dari jauh kami doakan.<br /> <br /> Padang, 26022017

Kepada Anakku

:Mirza Ketika engkau dipangku ditimang seluas langit dan bumi kasih-sayang tertumpah pada dirimu. Batu-karang yang senjang rumput laut...

Read more »

Mulut Besar

Bukan hanya gajah yang bisa<br /> tersangkut di bulu mata<br /> singa juga bisa<br /> bahkan masuk ke dalam mulut yang ternganga.<br /> <br /> Seperti corong toa<br /> menyerukan suara azan<br /> seorang kakek tua<br /> di subuh buta.<br /> <br /> Sorak-sorak bergembira<br /> bergembira semua<br /> sudah terhapus dosa yang lama<br /> dosa yang baru segera tiba.<br /> <br /> Tongkosong nyaring bunyinya<br /> otak kosong mau bilang apa?<br /> <br /> Suara-suara itu jelas terdengar<br /> mendengung-dengung<br /> bagai jerit kumbang melubangi kayu.<br /> Tapi tak satupun masuk ke dalam hatiku.<br /> Masuk kiri ke luar kanan<br /> pantun silsilah untuk anak-kemanakan.<br /> <br /> Padang, 2017<br /> <br /> <br />

Mulut Besar

Bukan hanya gajah yang bisa tersangkut di bulu mata singa juga bisa bahkan masuk ke dalam mulut yang ternganga. Seperti corong toa men...

Read more »

Rokok Gulung Rasa Dji Sam Soe

Dicium dari harum asapnya<br /> terasa pekat pahit tembakaunya,<br /> daun nipah yang dikeringkan<br /> menyengat udara.<br /> Tapi, bila lama dirasakan<br /> ada harum cengkeh dan tembakau<br /> di dalamnya.<br /> <br /> Bapak-bapak raja<br /> yang disembah-puja<br /> ingin tahu rasa<br /> rokok gulung rasa dji sam soe.<br /> Tapi, rasa cinta di hatinya<br /> yang sudah tak berbunga<br /> membuat aroma rokok gulung itu<br /> menjadi buyar di udara.<br /> <br /> Para hamba<br /> menjadi korban laknatnya.<br /> <br /> Rokok gulung rasa dji sam soe<br /> menyulut ingin yang dalam<br /> menyelami kedalaman rasa<br /> yang pasti akan menuntun kita<br /> pada kesaksian yang fana.<br /> <br /> Padang, 2017<br /> <br /> <br /> <br /> <br />

Rokok Gulung Rasa Dji Sam Soe

Dicium dari harum asapnya terasa pekat pahit tembakaunya, daun nipah yang dikeringkan menyengat udara. Tapi, bila lama dirasakan ada ha...

Read more »

Kamila, di antara Malam dan Tengah Malam

Kamila, sejak aku mengenalmu<br /> aku seperti seekor anak ayam kehilangan induk.<br /> Aku menjerit-jerit dalam kamar sendiri<br /> bahkan tak lagi tahu mana<br /> makanan dan tahi.<br /> Keduanya telah membuatakan mataku.<br /> Sialnya, Kamila<br /> jeritanku yang nyaring itu<br /> hanyut begitu saja.<br /> <br /> Kamila, aku panggil-panggil namamu<br /> dengan mencabik-cabik dagingku,<br /> dengan mencakar-cakar dinding kamarku,<br /> dengan menarik-narik rambutku.<br /> Tapi, engkau tak menyahut, Kamila,<br /> di antara malam dan tengah malam<br /> aku mencari-carimu<br /> di antara bayangan pintu dan kursi,<br /> di mana waktu itu kaupernah duduk dan berdiri<br /> di sana.<br /> <br /> Sebagian dari diriku membeku, Kamila<br /> sebagiannya lagi telah dulu meleleh.<br /> Dari jendela kamar itu<br /> aku memuja-pujikan bintang dan kumbang<br /> membicarakan nasibku dengan bulan,<br /> dan pada dinding yang sunyi<br /> tangisku meledak seperti kompor<br /> kehabisan minyak.<br /> <br /> Kamila, dalam rindu membenam aku<br /> bahkan sampai tak bisa lagi<br /> aku mengingat siapa aku sebenarnya.<br /> <br /> Padang, 012017

Kamila, di antara Malam dan Tengah Malam

Kamila, sejak aku mengenalmu aku seperti seekor anak ayam kehilangan induk. Aku menjerit-jerit dalam kamar sendiri bahkan tak lagi tahu m...

Read more »

Datuk Pertapa

<i>buat Adri Sandra</i><br /> <i><br /></i> Sekali aku dengar getar rongga suaramu<br /> membacakan seayat sajak<br /> dari sebuah kitab lama.<br /> Lalu burung-burung terbang dari rantau<br /> singgah di dahan-dahan kayu<br /> bukit Taeh.<br /> Lebah hijau, dinding batu Harau<br /> menjadi rumah untuk sajak yang baru.<br /> <br /> Dendang suaramu seperti bunyi murai<br /> di tangah hutan. Pemburu burung mana yang tak terkulai<br /> mendengar irama itu. Bahkan rela memasuki rimba<br /> sampai ke dalam-dalamnya.<br /> Sayangnya, suara lengking itu<br /> mesti direlakan padam pada angin limbubu.<br /> <br /> Di mana kausekarang Datuk Pertapa?<br /> Kamila, mencarimu.<br /> <br /> Padang, 16012017<br /> <br /> <br />

Datuk Pertapa

buat Adri Sandra Sekali aku dengar getar rongga suaramu membacakan seayat sajak dari sebuah kitab lama. Lalu burung-burung terbang dari...

Read more »

Kamila, Lukaku Terluka

Kamila, lukaku terluka<br /> disayat mata kekasih<br /> darah yang menggumpal dalam rabuku tumpah<br /> bagai kotoran hewan.<br /> Mata kekasih semerah bara<br /> mengeram dalam dukaku.<br /> Seribu kutuk dan sumpah<br /> mungkin telah pula beranak-anak<br /> menyesak pada rongga dadaku.<br /> <br /> Kamila, seperti lilin<br /> air mataku meleleh<br /> dibakar api dendam.<br /> Tapi, keinginanku untuk mencintaimu<br /> tidak cepat kandas di tengah jalan,<br /> walau dalam dagingku<br /> rasa lebam terus menghunjam.<br /> <br /> Kamila, seperti birahi<br /> yang mengelupas dari kulitku,<br /> tumbuh pada mataku pohon<br /> berbuah pada dadamu.<br /> Semisal ini musim panen<br /> aku telah menyiangi jilatang dan rumput gajah.<br /> <br /> Kamila, jangan<br /> kaupaksa rinduku<br /> kandas pada persimpangan yang rabun,<br /> sebab dalam dadaku<br /> sakit masih menjerit.<br /> <br /> Padang, 16012017<br /> <br /> <br />

Kamila, Lukaku Terluka

Kamila, lukaku terluka disayat mata kekasih darah yang menggumpal dalam rabuku tumpah bagai kotoran hewan. Mata kekasih semerah bara me...

Read more »

Kamila, dalam Mimpiku

Kamila, dalam mimpiku<br /> engkau datang dengan sebuah buku<br /> di tanganmu. Lalu kauberikan kepadaku.<br /> Aku sangat heran melihat wajahmu<br /> yang pucat.<br /> Engkau tak ceria.<br /> <br /> Cahaya matamu tak senyala biasa<br /> pipimu cekung hingga tulang<br /> rahangmu terlihat lantang.<br /> "Kamila, engkau baik-baik saja?"<br /> Tapi engkau enggan menjawab.<br /> <br /> Padang, 2017

Kamila, dalam Mimpiku

Kamila, dalam mimpiku engkau datang dengan sebuah buku di tanganmu. Lalu kauberikan kepadaku. Aku sangat heran melihat wajahmu yang puca...

Read more »

Kamila, seperti Laut yang Sunyi

Seperti laut yang sunyi itu, Kamila<br /> getar dadaku di negeri ini<br /> tak ada bunyi di tengah kebisingan.<br /> Debu-debu melayang entah ke mana,<br /> daun-daun dipaksa jatuh dari dahannya.<br /> Tapi suara patahan dahan itu<br /> sama sekali tak kudengar.<br /> <br /> Burung-burung lari dari negeri ini<br /> besi-besi robot datang dari negara lain<br /> padahal di sini<br /> biji-biji besi berserak dalam tanah.<br /> Tapi mengapa kita lebih suka membeli<br /> dan sangat hobi menjual?<br /> <br /> Kamila, aku takut seperti ombak<br /> membesar lalu pecah dan terbenam<br /> di pasir pantai. Aku juga enggan menjadi topan.<br /> Aku hanya ingin menjadi sesuatu yang berarti dalam<br /> dirimu. Misalnya, menjadi jantungmu, hatimu,<br /> limpahmu, paru-parumu, ususmu, tulang rusukmu,<br /> bola matamu, pinggulmu, perutmu, dadamu, pangkal pahamu,<br /> betis, tepalak kaki, bahkan urat nadimu.<br /> Lalu, engkau dengan tulus menjagaku siang-malam.<br /> <br /> Seperti laut yang sunyi itu, Kamila<br /> getar cintaku pada negeri ini<br /> ialah cintaku pada dirimu.<br /> <br /> Padang, 16012017<br /> <br />

Kamila, seperti Laut yang Sunyi

Seperti laut yang sunyi itu, Kamila getar dadaku di negeri ini tak ada bunyi di tengah kebisingan. Debu-debu melayang entah ke mana, dau...

Read more »

Ayam Jantan

Ayam jantan kokoknya panjang<br /> pagi sekali membalik langit menjadi terang<br /> istriku bangun mencuci muka<br /> jam di dinding menunjukkan pukul lima<br /> istriku mambangunkan aku dari dalam selimut panjang<br /> panggilan Tuhan sudah berkumandang.<br /> <br /> Angin pertama masuk dalam aortaku<br /> mendinginkan jantungku yang bekerja tak ingat waktu<br /> darah dalam nadi juga<br /> terasa dingin dan segar. Walau<br /> kulitku masih belum bisa menahan angin<br /> tapi istriku sayang katakan<br /> lama-lama akan biasa juga.<br /> <br /> Kokok ayam jantan yang panjang<br /> pagi datang membawa kesejukan<br /> lalu aku membuang pandang<br /> pada wajah istriku yang sedang sibuk sekali<br /> membersihkan dan mengatur rumahnya, setelah sholat<br /> aku bayangkan seekor anak ayam di perutnya, ayam jantan.<br /> Dengan bulu hitam-merah, ekor lebat dan panjang<br /> kaki bersisik naga dengan taji runcing,<br /> leher gagah juga badan jantannya.<br /> <br /> Langit sedikit lebih cerah dari yang tadi<br /> kokok ayam jantan kian menjadi<br /> betinya ikut mengekor mencari makan<br /> mengais-ngais sisa embun<br /> di pinggir kandang, sebelum akhirnya pergi<br /> berkelana.<br /> <br /> Padang, 2017

Ayam Jantan

Ayam jantan kokoknya panjang pagi sekali membalik langit menjadi terang istriku bangun mencuci muka jam di dinding menunjukkan pukul lima...

Read more »

Selamat Tahun Baru, Kamila

Kamila, selamat tahun baru,<br /> perkataanku ini mungkin terlalu<br /> cepat aku kadukan kepadamu.<br /> Jika mengingat perjumpaan<br /> dan perkenalan kita<br /> yang masih seumuran anak sawi.<br /> Tapi, hari-hariku lekas lekat<br /> pada jari-jarimu.<br /> Ini nasib baik atau sebuah malapetaka,<br /> aku masih ragu<br /> untuk mengatakannya pada orang lain.<br /> <br /> Kamila, nasibku memang tak sebagus sajak Chairil<br /> yang berjudul "Pemberian Tahu" itu<br /> bahkan lebih buruk dari puisi Wiji Thukul<br /> berjudul "Rumput".<br /> Jangan bayangkan diriku seperti jeroan, Kamila<br /> kauakan muntah di dekatku.<br /> <br /> Kamila, akulah debu yang mengotori<br /> wajahmu. Menumbuhkan jerawat batumu,<br /> komedomu dan biangkeringatmu. Kamila, hanya itu<br /> yang bisa aku berikan padamu<br /> di tahun yang baru ini.<br /> <br /> Padang, 2017

Selamat Tahun Baru, Kamila

Kamila, selamat tahun baru, perkataanku ini mungkin terlalu cepat aku kadukan kepadamu. Jika mengingat perjumpaan dan perkenalan kita y...

Read more »