0
buat Adri Sandra

Sekali aku dengar getar rongga suaramu
membacakan seayat sajak
dari sebuah kitab lama.
Lalu burung-burung terbang dari rantau
singgah di dahan-dahan kayu
bukit Taeh.
Lebah hijau, dinding batu Harau
menjadi rumah untuk sajak yang baru.

Dendang suaramu seperti bunyi murai
di tangah hutan. Pemburu burung mana yang tak terkulai
mendengar irama itu. Bahkan rela memasuki rimba
sampai ke dalam-dalamnya.
Sayangnya, suara lengking itu
mesti direlakan padam pada angin limbubu.

Di mana kausekarang Datuk Pertapa?
Kamila, mencarimu.

Padang, 16012017


Post a Comment

 
Top