0

 
Perawan itu tak banyak tingkah
wajahnya yang seperti purnama itu
membuat para bujang bergantung cinta.
Ai, aku mulai salah tingkah.

Namun malam ini masih terasa dingin sekali
hingga gigiku membeku
membentuk sebuah rindu.
Kalbuku meminta mimpi
tak karuan tentang dirimu.
Ai, purnama kecil telah melilit.
Kucabik-cabik malam
sehingga menemui ajalnya
kutemukan dirimu membayang
dan memuai bersama cahaya matahari
Ai, perempuan adakah kau taruh ramuan
untuk menenangkan rindu ini?

Kukenang jua pertemuan kita
yang berlangsung di perempat hari itu
terkenang jua hari-hari yang gemilang
di mana dua sukma berbaur
dalam rindu yang satu
Ai, purnama kecil, telah meretakkan otakku.

Kau berpura-pura menyimpan kecantikan
di balik diammu
sehingga aku membelah diriku sendiri
untuk melihat apa yang sesungguhnya
tersimpan dalam dirimu.
Ai, perawan kecil itu
bernama karang senja.

Haloban, 21092014

Post a Comment

 
Top