0





Telah menjadi pantun bagi kami
orang-orang pantai bahwa gelombang itu
adalah irama kehidupan.
Sebab di setiap dentumnya
adalah suara bayi-bayi kami.

Angin adalah sajak rindu
yang masak menusuk kalbu.
Apalagi saat bulan sedang purnama,
teringat kekasih yang jauh,
terkenang masa lalu, masa remaja
yang telah pikun,
terbayang masa tua yang melelahkan.

Oh, sajak ini meremukkan sukmaku.

Kunang-kunang laut di malam hari
adalah mata jelita
yang terpancar dari mata anak-anak bujang
;anak nelayan.
Kami menanti mengikuti gerak angin dan gelombang.

Oh, bulan yang sedang purnama
tikamkan rindu dendam itu
sampai ke dalam tulangku
biarkan air mata pecah
dari mataku.
Teringat pula pacar yang hendak dipinang.
Malang oh malang
air asin tak akan pernah menjadi gula.

Dan lagu ini akan berakhir
di tengah malam,
sebab saat itulah
semua resah
diterbangkan.

Haloban, 09082014

Post a Comment

 
Top