0
Aku tuliskan sebuah puisi untukmu
huruf-hurufnya dari ranting kayu mati,
kususun di atas kertas daun coklat tua.

Inilah sajak kopi hari ini, tuan.
Kupersilakan kepadamu untuk meneguk
manis dalam legamnya kopi itu.

Kau nyalakan sebatang rokok
untuk membakar masalalu katamu.
Tapi tuan, ini bukan diary.

Ini puisi. Tempat segala ihwal
murka dan laknat, cinta dan rindu,
asmara dan dendam.

Ini telah dapat aku pahami
tapi belum cukup untuk memikat
seekor punai.

Daun dan ranting itu
kau baluti sekali lagi
dengan lem atau getah.

Tuan, ini bukan ranjau
tapi puisi. Perpaduan manis
dan pahit. Seperti kopi
di tangan Tuan ini.

Mulailah aku membaca.

Padang, 20160202

Post a Comment

 
Top