0

Aku bukan Malin Kundang, Ibu
jangan pernah engkau menyebutku demikian. 
Aku tak pulang
bukan berarti tali kasih kita terputus.

Aku sangat ingin pulang, Ibu
memelukmu, menyalami dan menciumi
usia yang telah tua

Tapi nasib berkata lain
dan tanpa aku sadari
tahun ini
tak bisa pulang lagi.

Sebenarnya aku lelah
memijaki rantau terkutuk ini

Namun setelah aku renungi kembali
rantau telah memberiku sedikit pelajaran
ilmu, Ibu. Ilmu.

Bukankah karena ilmu
Ibu merelakan aku ditelan tanah rantau?

Aku sudah bisa menterjemahkan isyarat
yang dulu tidak aku mengerti. Namun,
lain daripada itu
aku ingin pulang, Ibu.

Jangan pernah engkau memanggilku, Malin Kundang
karena aku tak bisa menjengukmu.

Berkatilah aku, Ibu
di tadah tanganmu itu
ada doa-doa yang tidak bisa terhijab
oleh apapun di dunia ini.

Padang, 2015

Post a Comment

 
Top