0
dalam sendiriku
mengingatmu dalam khayal
mimpi yang kubangun telah runtuh bersama airmata

aku menulis sajak ini
sebagai ramuan lambung yang perih
sajak ini
adalah busur kita: kawan

pagi terasa malam
saat cahaya temaram tak lagi menyala
dari matamu. dan tawa yang memenuhi kotak-kotak hari
telah kutulis dalam sajak ini
pada batu cadas. aku menulis
luka dan darah
yang sama-sama kita tumpuk: menjadi bebukitan

aku menulis sajak ini
dalam perihnya lambung
ketika engkau terbenam dalam malam
aku hanyut di lautan sejarah

kawan, tertawalah dalam sajak ini
sebab tawa adalah topan
yang mengusir para iblis


dalam sendiri, mengingatmu
2010

Post a Comment

 
Top