0
Segelas kopi dan sepotong doa
untuk pagi yang terbilang di tingkah pagi
setengah mengigil di dingin embun
yang mengendap pada lekuk mimpi semalam kelam.

Hangat kopi membalut sujudku
dan hitamnya adalah dosa-dosa
sementara manis gula
adalah nikmat keilahian yang tak ternilai.

Di lambungku
sepotong doa telah pula aku benamkan
pengganti nasi di pagi buta.

Di luar rumah
kudengar kokok ayam jantan yang panjang
dan cicit burung kecil-kecil
bunyi-bunyi jangkrik perlahan hilang
bunyi air di selokan
suara titik embun di tingkah atap rumah
suara kendaraan satu-satu
serta suara deheman orang tua di jalan.

Di kulitku
menempel dingin yang yang halus
seperti kulit bayi.
(Aku tiba-tiba teringat anakku)

Matahari setengah terbangun
meregangkan tangannya panjang-panjang
kokok ayam jantan
semakin nyaring.
Pagi kujumpa di teras rumah.

Tuhan lindungi kami!

Padang, 2017

Post a Comment

 
Top