0
Di dadamu aku membaca ketulusan
dalam sekali.
Memasuki tulang-tulangmu
melihat keindahan makna
yang belum tercatat.

Di matamu
rindu membeku.
Membungkus tahun-tahun yang lalu.
Namun di hatimu
kesunyian duduk sendiri.

Tahun-tahun silam yang melilit jiwamu
membuat kata tak bisa dieja.
Tajamnya jarum waktu
mengeluhkan daging yang sedikit.

Jauhkan tangan dari mukamu, sayang,
dengan begitu kau telah merelakan sepi pergi.
Maka aku si dagang
datang pengganti sunyi.

Lukamu adalah kesunyian dalam dagingku.
Itulah sebabnya aku datang padamu
untuk mengadu
cerita.

Air mata biarkan lari dari liang mata
dia akan menemukan jalannya sendiri
dan aku kini
telah menemukan tempat menulis sunyi.

Lubuk Buaya, 27012015

Post a Comment

 
Top