0

Dikibarkannya sapu tangan merah ke arah kapal di tengah laut
saat ombak memberi bau kematian.
Dilihatnya pasang sudah meninggi dalam perahu
dia teriak ke langit.
Pasang tetap saja menelan kakinya.

Di buritan
kemudi hilang
pendayung entah ke mana.
Dinding perahu oleng.

Dia menekur ke dasar laut
maut ingin menelannya hidup-hidup.
Jantungnya kini berdegup tak tentu nada
darahnya terus berdesir.

Katika pasang benar-benar menelannya
dia kini sadar
bahwa dia
telah menjadi pelaut abadi.

Kampungdalam, 10012015

Post a Comment

 
Top