0
demi buah malam yang jatuh menimpa mimpiku
aku rasakan sedihmu dalam mataku
air matamu adalah naluri yang mengairi sukmaku
meskipun jidadmu kau berikan kepada orang lain

aku sudah terbiasa disiksa nafsu
dipilin-pilinnya tengkukku
diputar-putarnya ususku
hingga terbitlah kasih sayang kepadamu

kau cubit pipiku dengan jarimu yang aduhai
tapi kau tikam kukumu pada cupingku
kau jilat urat leherku
tapi kau pelitir tali pusarku

begitu getir mencintaimu dengan kasih sayang
atau terlalu lembut cium yang aku buang di belakang telingamu?

aku memang menyayangimu, aku ingin
membelai-belai ramputmu
sepanjang malam

Ketapang Indah, 14062020


Post a Comment

 
Top