0
Sudah aku katakan
dia bukanlah kuda pacuan
seperti yang lain.
Meski pun bentuk tubuhnya, mulai dari
tungkai kaki, perut, paha, ekor,
kulit, kepala, mata, hidung, telinga,
kuku kaki, tali kekang bahkan gigi.
Tapi di tetap bukan kuda
pacuan.

Jangan harap kaubisa
mengendarainya,
mengajak dia berlari membelah angin
atau mendaki lereng.
Jika pun dia sanggup
itu karena dipaksa.
Aku tahu banyak tentang dia,
sebab semasih kecil,
dia sudah kupelihara.

Harapanku juga sama
untuk menungganginya
menuju perang.
Akulah Oemar bin Khatab
si Singa Padang Pasir itu.

Tapi apa yang terjadi saat ini
adalah kenyataan pahit
yang mesti kautelan.
Aku tahu engkau
tak akan bisa menahannya lebih lama,
namun untuk membunuhnya pun
engkau tak sanggup.

Padang, 15082016



Post a Comment

 
Top