0

Jika dilihat dari mata para dokter

Corona merupakan penyakit

yang begitu agresif menyerang saluran pernafasan

banyak yang mati

tidak pula sedikit yang selamat.

Dokter menyarankan memakai masker,

jaga jarak, cuci tangan pakai sabun,

hindari kerumunan.

Mengapa dokter menghimbau seperti itu?

Karena himbauan tersebut adalah untuk dirinya sendiri

sebab dokter adalah masyarakat itu sendiri.

 

Jika dilihat dari kaca mata pedagang dan cukong

Corona adalah wabah keuntungan

ketika barang sembako dan lainnya susah

dia malah genjot harga, dengan alasan

barang mahal dan langka, ongkos kirim

naik berlipat-lipat.

Masyarakat menjerit sebab ulah dagang

pemerintah pekak mendengar dengung kicauan

lubang telinganya berdarah hingga ke lubang nuraninya,

siapa yang tahu?

Pedagang dan cukong membeli murah hasil tani

dengan alasan keuntungan menurun

:tujuh turunan dari keluarga kami tidak akan makan.

Pedagang dan cukong seperti ini harus dibakar!

 

Dilihat dari kaca mata pemerintah

Corona bisa dijadikan kambing hitam

atau pengalihan isu politik yang pincang.

Hukum di masa Covid ini bisa dinego

yang bahagia adalah narapidana

mereka dibebaskan sementara masa tahanan masih panjang,

alasannya, penjara menjadi salah satu tempat orang berkerumun,

tidak baik bagi kesehatan.

Kita lupa bahwa mereka lebih sadis!

 

Dilihat dari kaca mata masyarakat menengah ke bawah

wabah Corona tidak berpengaruh sama sekali

mereka tenang-tenang saja.

Aktivitas di luar rumah selalu dilakukan

tapi tidak ada dari mereka yang terserang penyakit,

masyarakat menengah ke bawah

tidak peduli seberapa banyak orang mati karena wabah

atau seberapa banyak napi yang bebas.

Mereka hanya bingung

dari mana akan dapat membeli sembako

sementara pedagang dan cukong

mempelintir hidup mereka.

 

Lihat para penyair dan kiayi

mereka berdoa sepanjang waktu

sejauh yang mereka bisa.

Mereka mendoakan diri mereka sendiri

agar tidak mati terserang sakit.

Melalui puisi dan biji tasbih

mereka petik kalimat tuhan

dan menempelinya di dinding Facebook

kemudian diaminkan oleh jamaahnya

dibagikan ke mana-mana

sampai ke berandaku.

 

Sementara aku

berdoa buat masyarakat bumi

: untuk kemanusiaan!

 

Ketapang Indah, 18062020


Post a Comment

 
Top