Jika dilihat dari mata para dokter
Corona merupakan penyakit
yang begitu agresif menyerang saluran pernafasan
banyak yang mati
tidak pula sedikit yang selamat.
Dokter menyarankan memakai masker,
jaga jarak, cuci tangan pakai sabun,
hindari kerumunan.
Mengapa dokter menghimbau seperti itu?
Karena himbauan tersebut adalah untuk dirinya
sendiri
sebab dokter adalah masyarakat itu sendiri.
Jika dilihat dari kaca mata pedagang dan cukong
Corona adalah wabah keuntungan
ketika barang sembako dan lainnya susah
dia malah genjot harga, dengan alasan
barang mahal dan langka, ongkos kirim
naik berlipat-lipat.
Masyarakat menjerit sebab ulah dagang
pemerintah pekak mendengar dengung kicauan
lubang telinganya berdarah hingga ke lubang
nuraninya,
siapa yang tahu?
Pedagang dan cukong membeli murah hasil tani
dengan alasan keuntungan menurun
:tujuh turunan dari keluarga kami tidak akan makan.
Pedagang dan cukong seperti ini harus dibakar!
Dilihat dari kaca mata pemerintah
Corona bisa dijadikan kambing hitam
atau pengalihan isu politik yang pincang.
Hukum di masa Covid ini bisa dinego
yang bahagia adalah narapidana
mereka dibebaskan sementara masa tahanan masih
panjang,
alasannya, penjara menjadi salah satu tempat orang
berkerumun,
tidak baik bagi kesehatan.
Kita lupa bahwa mereka lebih sadis!
Dilihat dari kaca mata masyarakat menengah ke bawah
wabah Corona tidak berpengaruh sama sekali
mereka tenang-tenang saja.
Aktivitas di luar rumah selalu dilakukan
tapi tidak ada dari mereka yang terserang penyakit,
masyarakat menengah ke bawah
tidak peduli seberapa banyak orang mati karena wabah
atau seberapa banyak napi yang bebas.
Mereka hanya bingung
dari mana akan dapat membeli sembako
sementara pedagang dan cukong
mempelintir hidup mereka.
Lihat para penyair dan kiayi
mereka berdoa sepanjang waktu
sejauh yang mereka bisa.
Mereka mendoakan diri mereka sendiri
agar tidak mati terserang sakit.
Melalui puisi dan biji tasbih
mereka petik kalimat tuhan
dan menempelinya di dinding Facebook
kemudian diaminkan oleh jamaahnya
dibagikan ke mana-mana
sampai ke berandaku.
Sementara aku
berdoa buat masyarakat bumi
: untuk kemanusiaan!
Ketapang Indah, 18062020
Post a Comment