0
Di luka ada darah
yang belum habis kita bersihkan.
Kita tak pernah putuskan kapan kita akan berhenti menggali.
Kau menganggap ini mimpi
tapi kita mencium amis darah begitu kental.
Matahari belum sempat membakarnya menjadi kerak.

Di luka ada darah
yang telah berbelatung.

Di amis yang pekat ini
kau terlihat lelah.
Hanya jantung yang berdegup ketakutan.

Di tanganmu ada luka
yang berdarah. Saat kau lupa membersihkannya.
Kau bilang ini benar mimpi. Aku lelah.
Aku ingin tidur. Dan saat aku terbangun nanti,
kuharap aku tidak akan mengingat apa-apa lagi.

Semua menjadi lengang
amis darah sudah hilang.
Kini aku telah tersadar, benar
ini mimpi.

Aku tak merasakan apa-apa lagi
selain ngilu luka.
Dan kau entah di mana.

Lubukbuaya, 13042015

Post a Comment

 
Top