Dari laut aku menggunggung ombak, menarik arus, membawa segala yang ada kudapat kutarik semua ke pangkal pantai. Sementara perahu-p...
Hujan Panas di Tabekpatah
:bersama Maira Telah lama aku mengundangmu ke sini keinginan itu terus lepas. Kendati mengajakmu membaca kenangan negeri yang purba kin...
Air Mata dan Puisi
Pada sunyi kau tambatkan sepi. Pada kelam kau satukan malam. Angin terus menggigit dagingmu meminum darah dan merebus tulangmu. Sedan...
Pulau Haloban
Kutulis lagi sajak ini untuk mengatakan betapa inginnya aku memelukmu hingga lekat. Kalimatku tak akan putus mengatakan rindu. Lautmu y...
Kuda Nazam yang Hilang
Semenjak ditinggalkan kudanya, Nazam sekarang berjalan kaki ke mana pun pergi. Meskipun banyak yang menawarkannya kepadanya beberapa ek...
Ketika Hujan Enaknya Menulis Sajak
Mula-mula kabut hitam datang dari laut lalu singgah di puncak gunung. Tak lama bertengger di gunung, tumpahlah air ke bumi. Bergemuruhlah...
Kuda Nazam yang Baru
Setelah mendapat kudanya yang baru Nazam sudah bisa ke manapun dia kehendaki mendaki bukit, membalik hutan-hutan, menghabiskan segudang k...
Membuat Sajak
Telah aku berikan seluruhnya padamu, agar kau seutuhnya mengerti betapa inginya aku melihatmu hidup. Bukan sekedar sebagai pajanga...
Mencari Thukul yang Hilang
Sudah setiap pelosok kota kami tanyakan keberadaan Thukul, bahkan juga foto wajahnya sudah kami tempelkan di wajah kami sendiri sialnya,...
Kacamata Profesor
Sudah dilihat dan dibacanya seluruh isi buku yang kau berikan beberapa waktu lalu. Semua tak terlewaktan satupun. Aku sangat ingin menjad...
Kepada yang Diagungkan
Pada gunung kuteriakkan namamu, di lembah, dua tiga suara menyahut. Angin membawa namamu entah ke mana. Padang, 2015
Mimpi Nazam
Dia bayangkan tahun depan bakal ada mobil, rumah dan toko Biarlah kini banting tulang menjadi kuli apa saja Dia bayangkan tahun...
Nazam yang Terluka
Nazam, begitu orang memanggilnya wajah cekungnya membuat orang lupa bahwa dia adalah seorang pahlawan, setidaknya pahlawan buruh. ...
Mengingat Hujan di Tunggulitam
Di sepertiga jalan tunggulitam aku menemukanmu dalam hujan lebat membikin lebam hatimu. Gundah tak menentu, itu dapat kulihat dari caramu...
Dendam Nazam kepada Dirinya
Sudah hampir 24 bulan, jarak selama itu telah merubah diriku, dan sekarang aku sudah mengerti arti rindu yang sesungguhnya, Kenang Nazam....
Mengenang Pemuda yang mati Muda
Hari ini mari kita menekurkan kepala untuk mengenang para pemuda yang mati muda. Mereka adalah pelopor-pelopor bangsa yang mul...
Tatto di Punggung Belakang
Saat ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan jasad pemuda itu dibawa ke rumah-sakit untuk diotopsi dan divisum. Mencari tahu ...
Pertemuan dalam Mimpi
: buat Maira Ke mana ombak membenamkan diri jika bukan ke pantai. Almanak yang terus berubah tak mampu membalikkan rindu. Oh, Nazam ...
Penari Telanjang
Dulu sewaktu Nazam hidup tak ada satu orang pun yang melanggar aturan termasuk tata bicara. Tapi Nazam bukanlah siapa-siapa buk...
Bayi-bayi Kesurupan
Dari dalam kabut ini bayi-bayi kesurupan. Apalagi saat mendengar batuk kakak-kakaknya setiap waktu. Mata bayi itu merah bara, kedua ...
Dongeng-dongeng yang Hilang
Dahulu aku pernah mendengar sebuah cerita bahwa Haloban memiliki dongeng. Mulai dari dongeng Putri Duyung, Pulau Kepala Naga (Pulau Rago...
Kabut Asap yang Panjang
Jika dahulu (bahkan sekarang) kita menghirup asap dari produksi industri yang dikemas dalam bentuk kretek, lain halnya sekarang. ...
Aku Bukan Malin Kundang
Aku bukan Malin Kundang, Ibu jangan pernah engkau menyebutku demikian. Aku tak pulang bukan berarti tali kasih kita terputus. ...
Hutan Mangrove Di Pulau Banyak Barat Mengalami Kepunahan Pasca Tsunami Aceh 2004
Setelah gempa-tsunami melanda Aceh pada 26 Desember 2004 yang lalu dan menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap daerah ...
Tanah Pengembara
di padang pengembaraan ini kau sudah lepaskan apa yang kau punya kecuali tali jantung. tak ada keraguan lagi. jejak-jejak ...
Puisi-puisi Haluan Minggu, 7 Juni 2015 | Puisi Riyon Fidwar
Lagu Sujud Dalam sujud yang damain ini, Tuhan aku melihat-Mu di hatiku. Jarak kita ternyata tak begitu jauh. Dalam sujud yang...
Tumbuhkan Minat Baca di Hari Pendidikan Nasional
(sedikit mengenang hari bersejarah) Oleh Maghdalena Naim Beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 2 Mei kita sudah memperingati sal...
Kritik Sastra | Singgalang Minggu, 31 Mei 2015 | Agus Noor dan Persoalan Gender
Oleh Riyon Fidwar* Dalam sebuah cerita pendek yang berjudul Seorang Wanita & Jus Mangga merupakan sebuah adegan yang sudah tak ...
Puisi-Puisi Singgalang Minggalang Minggu, 24 Mei 2015
Kegelisahan Reski Kuantan Di malam yang entah kau pernah bilang, bahwa kita adalah k...
Balada Bulan 5
Pada April yang damai kita telah tanam rindu Kita dendangkan waktu malam, kita sirami di siang hari. Lihatlah pohon-pohon kayu ya...
Kegelisahan Reski Kuantan
Di malam yang entah kau pernah bilang, bahwa kita adalah kematian. Aku kadang ragu, dan mulai malas mengikuti kelakarmu tapi malam ...
Maesa dan Bonekanya
Sudah sepuluh tahun berlalu, orang tak pernah tahu bahwa kau telah tertidur di samping beruang. Sebelumnya aku juga tak tahu, tap...
Menggali Luka Menggila
Di luka ada darah yang belum habis kita bersihkan. Kita tak pernah putuskan kapan kita akan berhenti menggali. Kau menganggap ini mimpi ...
Lagu Sujud
Dalam sujud yang damai ini, Tuhan aku melihat-Mu di hatiku. Jarak kita ternyata tak begitu jauh. Perlahan-lahan aku membaca tasbih ...