setiap simpang di jalanmu ada yang lapar
apa lagi ketika malam datang
segerombolan gelandangan mengencingi badanmu,
meludahi wajahmu
tapi kau tak tahu
kau sibuk memperbanyak simpang-jalan di rusukmu
dan menyemprot ketiakmu
dengan sisa sabun yang menyimpan harum apel dan limau
padang, lihatlah simpang-jalan yang kau perbaiki itu
para jompo mengais sisa hidupnya di bak sampah
carut-marut yang dikumandangkan oleh ibu-ibu berbaju dastar
para pesolek terbaring di simpangmu setelah ditindih oleh bapak-bapak
berkepala botak
padang, lihatlah rumah-rumah gonjong
yang berjenjang, menusuk perut langit
atap ijuknya telah berganti besi
dinding kayunya berganti batu
bangunlah dari tidurmu
ledakkan bukit barisan dengan teriakmu
jatuhkan airmatamu untuk jompo dan gelandangan itu
“mengertilah dengan kami
yang marah dengan kesedihan”.
Padang, 20-12-2011
Post a Comment