Sebagai umat beragama
aku sering meninggalkan
sembahyang
dan melupakan nama tuhan. Bahkan
semua yang wajib ditunaikan.
Semuanya terlupakan begitu saja.
Kadang tuhan datang dalam mimpi,
menjelma sebagai manusia atau
juga sebagai
binatang yang memberi ikhtiar.
Kadang
tuhan juga menjelma menjadi
bencana
yang menghancurkan bangunan
manusia
(Tuhan ngambek karena sering aku lupakan).
Tapi tak satu jua yang menusuk ke
dalam hati
untuk mengingatnya. Sudah menjadi
batukah
hati ini sehingga nama tuhan
benar-benar tak bisa terbaca?
Sungguh, sudah tak perlu disesali
sebab aku dan tuhan sudah
sama-sama membelakang.
Kami sudah tak cocok lagi.
Bila sekarang kau temukan aku
merana seperti ini
itu sebab cinta yang sudah lama
hilang.
Seribu kutuk kini singgah di
kepala
dan hati telah menanggung duka.
Dalam sembahyang ini,
aku rapalkan kembali segala lupa
kepada tuhan. Mari
kita bercinta kembali
seperti waktu aku di dalam liang
rahim.
Saling berpeluk dan mengecup.
Dalam sembahyang ini,
aku tak mau sujudku hilang merana
saja.
Di rumahmu aku datang kembali
seperti dahulu.
Marapalam. 27042014
wew, merinding saia membacanya
ReplyDeletehaha... makasih
ReplyDelete