2


Sebagai umat beragama
aku sering meninggalkan sembahyang
dan melupakan nama tuhan. Bahkan
semua yang wajib ditunaikan.
Semuanya terlupakan begitu saja.

Kadang tuhan datang dalam mimpi,
menjelma sebagai manusia atau juga sebagai
binatang yang memberi ikhtiar. Kadang
tuhan juga menjelma menjadi bencana
yang menghancurkan bangunan manusia
(Tuhan ngambek karena sering aku lupakan).

Tapi tak satu jua yang menusuk ke dalam hati
untuk mengingatnya. Sudah menjadi batukah
hati ini sehingga nama tuhan benar-benar tak bisa  terbaca?
Sungguh, sudah tak perlu disesali
sebab aku dan tuhan sudah sama-sama membelakang.
Kami sudah tak cocok lagi.

Bila sekarang kau temukan aku merana seperti ini
itu sebab cinta yang sudah lama hilang.
Seribu kutuk kini singgah di kepala
dan hati telah menanggung duka.

Dalam sembahyang ini,
aku rapalkan kembali segala lupa
kepada tuhan. Mari
kita bercinta kembali
seperti waktu aku di dalam liang rahim.
Saling berpeluk dan mengecup.

Dalam sembahyang ini,
aku tak mau sujudku hilang merana saja.
Di rumahmu aku datang kembali
seperti dahulu.


Marapalam. 27042014


Post a Comment

 
Top